Jumat, 16 Februari 2024
Rabu, 07 Februari 2024
PERPISAHAN (tugas 2)
PERPISAHAN
Di sebuah kota,terdapat dua remaja yang sudah berteman sejak dari kecil.Sebut saja mereka dengan nama Rio dan Rara.Dengan rumah yang berdekatan,membuat mereka sering sekali menghabiskan waktu bersama.Sejak Rara masuk sekolah dasar,ia dan Rio selalu berangkat sekolah bersama. Di sini Rio dan Rara berbeda kelas,Rio kelas XII dan Rara masih kelas X .
"Lama banget sih Ra,udah nungguin dari tadi nih aku." kata Rio saat ia menjemput Rara untuk berangkat sekolah.
"Ya wajar dong kak,kan aku perempuan ,makanya lama. Lagian nih ya ngapain kakak jemput aku pagi pagi buta kaya gini?. Jadi nunggu kan jadinya." jawab Rara dengan nge gas.
"Iya deh iya ,baikan deh kita. Sekarang ayo cepat berangkat sekolah,keburu telat nih." Rio memberikan helm kepada Rara.
"Makasih ya kak udah nganterin Rara.Oh iya,sekarang kan kak Rio ujian, jadi kak Rio harus semangat nih ngerjain ujiannya. Biar dapet nilai yang bagus." ujar Rara saat mereka telah sampai di depan kelas Rara.
"Oke oke, kamu juga harus semangat sekolahnya biar bisa jadi psikolog yang baik hati dan cantik kaya apa yang kamu cita cita kan. Sekarang , gih masuk ke kelas." setelah memastikan Rara masuk ke dalam kelasnya,Rio segera pergi meninggalkan lingkungan kelas Rara dan menuju ke kelasnya sendiri.
kring kring kring
Bel bunyi sekolah telah tiba.Siswa siswi berhamburan keluar kelas dan segera menuju rumah masing karena memang cuaca nya yang mendung menandakan akan turun hujan dengan lebar.
"Ra !!! Woy tungguin dong ah . Cepet banget jalannya,heran deh." Kata Rio dengan merangkul leher Rara yang memang pada dasarnya adalah hobi nya.Setelahnya,mereka pulang dengan Rio yang mengantarkan Rara terlebih dahulu ke rumahnya.
Malam harinya,Rio mengajak Rara untuk pergi ke taman kota guna membicarakan suatu hal yang sangat penting.
"Tumben banget ngajakin keluar malem kaya gini . Biasa nya juga dari telepon." Kata Rara saat mereka telah sampai dan duduk di taman kota .
"Karena ini sangat Ra. Aku mau kamu jadi orang pertama yang tahu tentang ini." Jawab menghadap ke Rara
Rio mulai menceritakan pada Rara tentang ia yang harus kuliah dan menempuh pendidikan di Belanda,serta tinggal di sana selama kurang lebih 4 tahun lamanya.Rara awalnya kaget dan kurang setuju akan keputusan Rio untuk ke Belanda. Tetapi,dengan penjelasan Rio kalau ia tak akan melupakan Rara dan selalu mengabari Rara di saat waktu senggangnya,ia mulai menyetujui niat Rio.
"Aku berangkat ke Belanda besok lusa jam 9 pagi.Aku harap kamu mau nganter aku sampai ke bandara ya Ra." Rara hanya menanggapi dengan senyum dan anggukan kecil nya.
Keesokan paginya,Rara telah sampai di depan rumah Rio.Ia sengaja tak memberi tahu Rio bahwa ia akan berkunjung ke rumahnya pagi ini.
"Rara itu beban buat kamu Rio,Liat aja sekarang,dia malah ngga setuju kalau kamu pergi ke Belanda.Padahal Rara tau kan kalau kamu kesana itu buat kuliah." Sinta,teman sekelas Rio sekaligus orang yang sangat membenci akan kedekatan persahabatan antara Rara dan Rio.
Sebelum mendengar jawaban dari Rio,Rara pergi meninggalkan rumah tersebut. Rencana yang awalnya hari ini akan ia buat quality time bersama Rio hancur karena mendengar perkataan Sinta yang sangat menyakitkan itu. Sesaat setelah Rara pergi,Rio mengetahui keberadaan Rara dan ia ingin mengejar Rara,tetapi di halangi oleh Sinta.
Rio terus menghubungi Rara namun nihil,panggilan dan semua pesannya diabaikan oleh Rara.
Di lain tempat,tepatnya di rumah Rara,ia merenung dan terus berfikir tentang ucapan Sinta beberapa jam yang lalu.Ia tak marah pada Rio,tapi ia marah pada dirinya sendiri. Mengapa ia baru sadar bahwa selama ini ia sangat merepotkan Rio?. Ya . Yang di katakan Sinta memang benar , ia hanya beban untuk Rio saat ini.
Larut dalam pikirannya ,Rara sampai tertidur dengan keadaan duduk bersandar di ranjang tempat tidur kamarnya.
Pagi telah tiba.Rio sekarang berada di bandara bersama kedua orang tuanya.Rio terus berdoa supaya Rara datang sebelum jadwal penerbangannya.Rio hanya ingin mengucapkan maaf sekaligus salam perpisahan pada Rara.
"Tuhan,aku mohon beri kesempatan aku untuk bertemu dengan Rara sebelum aku berangkat."
Ya , itulah doa yang selalu Rio ucapkan sedari tadi sebelum ia ke Belanda.
Di lain tempat, Rara baru terbangun dan melihat jam di handphonenya. Betapa terkejutnya ia saat jam sudah menunjukkan pukul 09.01 . Itu artinya,Rio sudah berangkat ke Belanda . Salahkan saja dirinya yang terlalu egois kemarin malam.Mengapa ia mengabaikan semua pesan dari Rio?. Sekarang,ia sendiri bukan yang menyesal?
Hari demi hari,bulan demi bulan, dan tahun demi tahun telah Rara lalui tanpa hadirnya Rio di sekitarnya.Sekarang ,tepat nya pada hari Kamis,17 Januari Rara telah bertambah usia. Ya,sekarang adalah hari ulang tahun Rara.Hari ia dilahirkan di dunia,dan ia merayakan ke sekian kalinya tanpa adanya Rio.Tuhan,bolehkah Rara egois untuk berharap agar Rio datang dan mengucapkan secara langsung hari ulang tahunnya?itu sangat mustahil bukan?
Panggilan dari handphone Rara telah mengubah atensinya untuk menoleh ke sumber suara. Rara mulai mengangkat telepon itu dan betapa terkejutnya ia,saat mendapati kabar bahwa Rio kecelakaan saat menuju ke rumahnya. Itu artinya,Rio ingin menemuinya bukan?,tapi bukannya bertemu Rio malah mengalami kecelakaan.
"Kak Rio,maafin Rara kak,Rara terlalu egois dulu.Maafin Rara karena ngga mau dengerin penjelasan dari kakak.Rara terlalu egois,Rara terlalu kekanak kanakan,dan Rara itu bodoh banget. Ayo kak,sembuh lagi kaya dulu biar kita bisa main bareng,ngerjain tugas bareng dan cerita bareng ." Rara menangis di hadapan Rio yang terbaring lemah tak berdaya di brankar rumah sakit itu.
"Ra,kamu harus jadi perempuan yang kuat, perempuan yang pinter,perempuan yang bisa membanggakan orang tuanya dengan pencapaian pencapaian kamu. Kamu harus kejar cita cita mulia kamu. Aku yakin,kamu pasti bisa dapetin itu semua. Yang perlu kamu tahu,aku bangga dan bahagia bisa punya sahabat kaya kamu. Aku juga bersyukur banget sama Tuhan,karena di beri kesempatan untuk bisa kenal kamu,habisin waktu sama kamu,dan mengukir banyak kenangan indah sama kamu. Jangan pernah lupain aku ya Ra,jaga diri baik baik ,jangan buang air mata kamu untuk hal yang nggak penting. Kamu dan segala kenangan kita akan punya tempat tersendiri di hati aku. Aku pamit ya."
Rio telah meninggalkan nya,selama lama nya dan sampai kapanpun ia tak akan bisa bertemu dengan Rio.Ya, tepat di usia yang ke 18 tahun nya ini,Rara telah di tinggalkan Rio untuk selama lamanya.
-TAMAT-
Senin, 05 Februari 2024
Intan Mulya Paramitha
Selamat datang di blog saya,semoga bermanfaat bagi kita semua ya
Instagram 👇👇👇
https://www.instagram.com/intanprmthaa_?igsh=eXozZnp4NWJ0NHFv
Langganan:
Postingan (Atom)